Sejarah

SEJARAH SMP BRUDER SINGKAWANG

SMP Bruder berdiri pada bulan Juli tahun 1959 oleh Bruder Boromeus Van Dal yang sekaligus menjadi Kepala Sekolah Pertama. Angkatan pertama ini mulai belajar sekitar bulan Agustus 1959. Dengan izin khusus SMP Bruder pada angkatan pertama menerima murid putra dan putri. Sejak tahun 1960 atau angkatan kedua, murid SMP Bruder hanya terdiri atas murid putra saja, karena yang putri dikelola oleh Suster dengan nama SMP Bruder bagian Putri. Barulah pada angkatan ke-21 yaitu tahun 1979, SMP Bruder kembali menerima murid putri.

Pada mulanya SMP Bruder menempati gedung di bagian belakang, bersebelahan dengan SD Cahaya, sementara itu di bagian depan telah ditempati SD Bruder yang berdiri lebih dulu. Namun dalam perjalanan berikutnya, atas pertimbangan tertentu SMP Bruder dan SD Bruder bertukar tempat. SD menempati bagian belakang dan SMP dipindahkan ke bagian depan.

Awalnya SMP Bruder hanya memiliki 6 lokal belajar dengan jendela yang berbentuk unik, yaitu setengah lingkaran terbuka yang akhirnya dengan pertimbangan konsentrasi belajar dan menghindari gangguan orang gila, dan kelas tertutup seperti saat ini.

Pada tahun 1986 berdirilah gedung berlantai 2 dengan arsitektur Br. Alex, MTB. Pada tahun 2000, bersamaan SMP Tarsisius, SMP Bruder menerima imbal swadaya dari Pemerintah untuk membangun 3 ruang kelas baru. Dengan dana yang diperoleh dan sebagian ditambahkan oleh yayasan, akhirnya berdiri lagi gedung baru berlantai 2 yang di bawahnya berfungsi sebagi WC dan di atasnya untuk ruang belajar. Kini SMP Bruder mempunyai 16 ruang kelas dan setiap tahunnya murid mulai meningkat.

Selama perjalanan panjang ini, SMP Bruder telah dinakhodai 10 kepala sekolah yaitu;

Br. Boromeus Van Dal (1959-1963)
Br. Koenrad (1963-1965)
Bpk. Mikhael Sukadi (1966-1979)
Br. Bernard Suhar (1979-1988)
Br. Yohanes Anes (1988-1998)
Br. Timotius (1998-2006)
Br. Bernardinus Soekasta (2006-2007)
Bpk. Drs. Benediktus Saidin (2007-2011)
Ibu. Magareta Maria Irihrepoati (2014-2019)
Br. Theofanus (2019-2023)